MEDAN – Kasat Lantas Polrestabes Medan Kompol Pol Andika Temanta Purba mengatakan pihaknya akan memanggil kembali saksi- saksi terkait kecelakaan mobil Kijang Innova dipersimpangan Jalan Gunung Karakatau dan Jalan Setia Jadi Medan yang melibatkan Richard Wijaya putra Hasyim,SE Anggota DPRD Sumut.
” Iya kita akan panggil kembali saksi – saksi terkait kecelakaan yang terjadi 10 Oktober 2024 lalu.Saat itu para pihak ingin berdamai, tapi saat ini minta pengusutan dilakukan,” ujar Kompol Andika menjawab awak media, Minggu (27/10/2024).
Menurut dia, saat kejadian anggota kita sudah melakukan olah TKP.Tapi para pihak ( maksudnya pelapor) ingin berdamai.Tapi belakangan, pelapor minta kecelakaan anak putra Hasyim SE itu diusut kembali.
Andika tidak ingin disalahkan, seakan Satlantas Polrestabes Medan terkesan lamban menangani kasus kecelakaan yang terjadi 10 Oktober 2024 pukul 15.30 wib tersebut.
Karena itu, pihaknya menjadwalkan kembali pemanggilan saksi, pelapor dan terlapor baru dilanjutkan penyitaan barang bukti berupa dua mobil kijang Innova yang rusak.
Terpisah Direktur Lembaga Bantuan Hukum ( LBH) Medan Irvan Sahputra mengharapkan pihak Satlantas Polrestabes Medan mengusut tuntas mobil anak mantan Ketua DPRD Medan nabrak mobil Innova hingga ringsek dan Sopirnya Nikholas harus opname di rumah sakit.
” Polisi harus bergerak cepat mengusutnya, jangan karena yang nabrak anak pejabat sehingga lamban mengusut,” ujar orang pertama di LBH Medan itu menanggapi anak mantan Anggota DPRD Medan terkesan menghindar bertanggungjawab setelah menabrak korbannya, Sabtu (26/10/2024).
Menurut Irvan, hukum tidak mengenal anak pejabat atau bukan.Kalau berbuat salah harus dimintai pertanggungjawabannya.
Irvan menilai penabrak bisa dimintai pertanggungjawaban UU Lalulintas dengan pasal 310 dan KUHP menerapkannya dengan unsur kelalaian berkendara menyebabkan orang lain luka.
Diketahui, mobil Kijang Innova milik Nikholas(24) warga Jalan Sabaruddin Medan ringsek ditabrak mobil yang dikemudikan Richard Wijaya anak putra Hasyim, SE mantan Ketua DPRD Medan dipersimpangan Jalan Gunung Karakatau dan Jalan Setia Jadi Medan.
Namun dari arah berlawanan mobil Richard Wijaya yang diduga berkecepatan tinggi langsung menabrak mobil Nikholas sehingga terseret 10 meter dan menabrak penarik becak yang berada didepannya.
Massa pun langsung mengamankan Richard dan mobilnya.Saat itu Richard minta berdamai dan berjanji mengganti mobil Nikholas yang sulit diperbaiki lagi tersebut.
Semula Richard dan orangtuanya berjanji mengganti mobil korban.Tapi janji tersebut tak terealisasikan.
Karena itu, Nikholas langsung membuat pengaduan ke Satlantas Polrestabes Medan sesuai Bukti Lapor No. LP/B/2998/x/2024/SKPR.Satlabtas Polrestabes Medan/Poldasu 24 Oktober 2024.
Nikholas berharap laporannya ditindaklanjuti Satlantas Polrestabes Medan.”Jadikan mobil yang ringsek ini sebagai barang bukti,” ujar Nikholas.
Dia berharap Polrestabes Medan dapat menegakkan hukum, siapa pun yang bersalah harus diproses secara hukum tanpa memandang dia anak siapa.
Selain mobilnya ringsek, Nikholas kabarnya mengalami luka memar dan harus opname di RSU Columbia Medan.
Tidak cuma itu, Nikholas dikabarkan mengalami trauma psikis saat mengenang peristiwa kecelakaan tersebut.
Seorang warga disana mengatakan, kalau melihat kondisi mobil yang hancur saat itu, tidak mungkin sopir didalamnya bisa selamat,” ujar pria tukang becak yang sering mangkal di persimpangan Jalan Setia Jadi.
Hasyim,SE saat dihubungi via ponselnya tentang peristiwa yang melibatkan putranya belum merespon.Berulangkali ditelpon tidak mengangkat, di SMS tidak dibalas.
Sedangkan Richard Wijaya saat dihubungi mengatakan tidak mau memberi informasi kepada wartawan kecuali kepada polisi.
( Syafii )