Teks Foto ist : Irjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.IK., M.H. |
MEDAN | - Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan F Sik SH MH dinilai sukses hingga 100 hari masa kerjanya di Sumut. Terjaganya Kamtibmas selama pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI dan gerak jajarannya dalam mengungkap begal menjadi catatan utamanya.
Demikian rangkuman perjalanan kerja 100 hari kinerja Kapolda Sumut Irjen Whisnu, yang disampaikan Ketua Polri Watch, Dr Ikhwaluddin Simatupang SH Mhum kepada koran ini, Jumat (11/10).
"Kinerja 100 hari Irjen Whisnu ini patut kita apresiasi. Sebab, dari 3 bulan bekerja setelah dipercaya menjadi Kapolda Sumut ini sebagai tolak ukur kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Polri," papar mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan ini.
Menurut Ikhwaluddin, tugas berat pertama Irjen Whisnu saat bertugas di Sumut adalah pengamanan pelaksanaan PON. Dari awal hingga pesta olahraga itu berakhir, situasi Kamtibmas diseluruh wilayah pelaksanaan PON terlihat aman. Baik peserta yang berkunjung ke Sumut untuk bertanding serta panitia pelaksana, merasa nyaman tanpa ada gangguan.
Selain pelaksanaan PON yang aman, selama 100 hari bertugas di Sumut, Irjen Whisnu juga terlihat serius dalam pemberantasan kejahatan jalanan berupa begal. Patroli malam di setiap sudut kota meningkat, hingga masyarakat merasa lebih aman beraktivitas di malam hari.
Tak hanya pencegahan, pengungkapan kejahatan begal pun menimbulkan rasa puas. Dalam setiap aksinya, para begal tak bisa berlama-lama menghirup udara segar. "Tak lama beraksi, semua pelaku begal kita lihat langsung bisa ditangkap," ujar mantan Ketua Panwaslu ini.
Dr. IKHWALUDDIN SIMATUPANG, S.H., M.Hum |
Dalam pelayanan terhadap masyarakat, kehadiran Polri tak hanya terasa untuk penegakan hukum. Sisi kemanusian Irjen Whisnu pun menjadi catatan Polri Wacth. Membuat dapur umum dan makan gratis, itu sebuah terobosan yang patut menjadi catatan kinerjanya dalam bertugas.
"Karena polisi memang diharapkan hadir ditengah-tengah masyarakat, dengan situasi yang sulit saat ini. Program Kapolda membuat dapur umum sebagai bukti kepedulian dan kedekatan Polri pada masyarakat," imbuh Ikhwal lagi.
Masih menurut pakar hukum pidana ini, dalam kecepatan bertindak dan mengambil keputusan, Irjen Whisnu terlihat selalu tepat. Salah satunya adalah, dengan memproses Ratu Entok yang membuat kemarahan umat Kristiani. "Jika tak cepat Kapolda mengambil keputusan tepat, ulah Ratu Entok bisa menimbulkan isu SARA," katanya.
Dengan banyak catatan prestasi selama 100 hari ini, harap Ikhwaluddin, setahun kedepan Irjen Whisnu mampu menjaga kondusifitas Sumut semakin lebih baik. Terutama saat pengamanan Pilkada dan pencoblosan pemilihan Kepala Daerah serentak di 33 Kabupaten/Kota di Sumut.
"Melewati 100 hari dengan prestasi gemilang, kita meyakini Kapolda Sumut ini akan sukses memimpin di provinsi yang menjadi barometer Indonesia ini. Karena dari Sumut ini banyak lahir pemimpin tertinggi di tubuh Polri. Kita harap, Irjen Whisnu menjadi salah satunya," tutup Ikhwal, sapaan akrab aktivis top pasca reformasi 98 ini.
( Dhiva )
Editor : Redaksi